Nama2Serangga Pengganggu pengendalian hayati oleh serangga parasit dan serangga. mengenal organisme pengganggu tumbuhan opt bawang merah. cara mudah atasi hewan pengganggu rumah. identifikasi serangga dan gejala serangannya imma. ordo ordo serangga â€" cabeping. drs oeyo label insektisida laporan Belivetancid powder 15 kg - menghilangkan serangga di kandang peternakan di vetma pet and poultry. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. hoodie wanita ipad mini 4 xiaomi mi a1 Berbagaipreparat telah dicoba untuk mengobati ternak yang menderita myasis yaitu asuntol, lezinon, rifcord 505 dan campuran kapur, bensin serta vaselin. Ramuan yang dilaporkan cukup efektif untuk pengobatan myiasis di Makasar, yaitu campuran dari 50 gr Iodium, 200 ml alkohol 75% dan 5 ml Ecoflee yang selanjutnya ditambah air hingga 1 liter. IV Kandang Itik Sama halnya seperti ternak ayam, maka ternak itik juga memerlukan kandang terutama pada malam hari. Oleh karena itu kandang itik harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut : 1. Mempunyai luas yang cukup untuk jumlah itik yang di pelihara, maupun untuk rencana perluasan usaha. 2. Terpisah dari tempat pemukiman/rumah 3. Lingkunganpeternakan umumnya berupa suatu kompleks bangunan kandang yang sering berdekatan dengan tempat tinggal manusia berikut berbagai fasilitas yang berhubungan dengan pelbagai hajat hidupnya, termasuk juga jalan, selokan, Bioekologi Berbagai Jenis Serangga Pengganggu Peternakan di Indonesia dan Pengendaliannya page 1 / 1. Title DigunakanKandang Ayam Untuk Dijual/kandang Ayam Di Peternakan Unggas , Find Complete Details about Digunakan Kandang Ayam Untuk Dijual/kandang Ayam Di Peternakan Unggas,Digunakan Kandang Ayam,Kandang Ayam,Kandang Ayam Di Peternakan Unggas from Animal Cages Supplier or Manufacturer-Henan Huaxing Poultry Equipments Co., Ltd. . Pengendalian Serangga pengganggu pada Hewan Ternak Pada prinsipnya hama tidak dapat diberantas habis, kecuali di dalam suatu lokasi yang amat terbatas dan benar-benar terisolasi dari populasi-populasi lainnya. Oleh karena itu tidak digunakan istilah pemberantasan melainkan pengendalian hama. Jadi selama lapangan atau areal yang kita hadapi masih berupa lingkungan yang mempunyai hubungan bebas secara fisik, biologis serta sosial-ekonomis dengan lingkungan di sekitarnya, maka prinsip pengendalian adalah hanya menekan populasi hama sampai ke tingkat yang tidak membahayakan, tidak merugikan atau tidak merupakan gangguan bagi manusia. Cara-cara pengendalian hama pada hewan ternak dapt dilakukan secara fisik/ mekanik pengelolaan lingkungan, kimia insektisida, agen biotik musuh alami dan paduan dari cara-cara tersebut pengendalian terpadu. Cara-cara tersebut dapat dilakukan sepanjang hasilnya dapat efektif dan efisien tertuju kepada stadium hama yang paling rawan terhadap tindakan itu, mudah dilaksanakan, tidak memerlukan biaya terlalu besar, aman bagi manusia maupun makhluk bukan sasaran, serta dapat diterima oleh kalangan masyarakat. Selain itu perlu diingat bahwa bahwa tindakan ini tidak mengganggu kelestarian dan keseimbangan alam lingkungan yang bersangkutan, dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemilihan cara pengendalian harus disesuaikan dengan spesies hama yang akan ditindak serta dengan situasi dan kondisi setempat. Sebagai contoh untuk suatu kandang ternak di lokasi lokasi tertentu akan lebih mudah dan efektif apabila yang dijadikan sasaran adalah stadium pradewasanya, misalnya jentik nyamuk atau belatung lalat. Untuk lokasi lainnya, mungkin hanya dewasanya saja atau keduaduanya dapat ditindak sekaligus ataupun bergantian. Tindakan sanitasi lingkungan serta pemasangan barier fisik seperti kawat kasa mungkin lebih tepat bagi peternakan tertentu. Urutan langkah pengendalian yang ideal adalah sebagai berikut Mengetahui identitas hama sasaran. Apakah hama yang akan dikendalikan, lalat, tungau, atau kutu dari jenis apa? Mengetahui sifat dan cara hidup bioekologi hama sasaran. Bagaimana daur hidup, habitat, waktu dan perilaku makan, waktu dan perilaku beristirahat, jarak terbang atau pemencarannya? Informasi ini penting untuk bahan penyusunan strategi pengendalian. Sebagai contoh habitat lalat pradewasa adalah tumpukan kotoran hewan, sampah, dan tempat-tempat pembusukan lainnya, maka sasaran pengendaliannya adalah dengan menghilangkan habitat yang disukai lalat. Memilih alternatif cara pengendalian. Apakah cara-cara selain penggunaan pestisida bisa dilakukan? Ataukan harus digunakan pestisida? Andaikan ada cara lain diterapkan lalu, diselang-seling dengan penggunaan pestisida dapat dilakukan? Untuk menjawab hal ini perlu monitoring populasi hama secara terus menerus, sehingga dapat dipilih apakah perlu menggunakan pestisida ataukah cukup dengan pengelolaan lingkungan atau keduanya. Memilih pestisida. Apabila keadaan mengharuskan penggunaan pestisida, maka yang harus diingat adalah kemungkinan terjadinya berbagai akibat samping seperti kemungkinan keracunan langsung pada ternak dan makhluk bukan-sasaran lainnya, pencemaran dan timbulnya resistensi pada populasi hama serangga sasaran setelah beberapa generasi. Golongan pestisida bermacam-macam dan masing-masing mempunyai target kerja terhadap serangga yang berbeda. Penggunaan yang terus menerus tidak terkendali dapat menimbulkan resistensi dan mengganngu ekosistem alam. Contoh insektisida yang saat ini banyak digunakan adalah golongan piretroid sintetik seperti sipermetrin, bifentrin, permetrin dll. Menentukan cara aplikasinya. Bagaimana cara aplikasi juga merupakan satu persoalan yang krusial. Di mana dilakukannya, kapan waktunya, dengan cara apa, formulasi mana yang paling tepat, serta siapa yang akan melakukannya. Cara-cara aplikasi yang dapat dilakukan untuk hama penggannggu di peternakan dan permukiman adalah space spraying penyemrotan ruang, residual spraying penyemprotan permukaan, baiting pengumpanan atau fumigasi. Sebagai contoh pada aplikasi space spray , waktu merupakan hal yang sangat penting. Karena bersifat nonresidual, maka penyemprotan harus dilakukan pada saat serangga sasaran dalam keadaan aktif. Jadi, kalau melihat pertimbangan-pertimbangan di atas maka pengendalian hama itu sebenarnya memerlukan latar belakang pengetahuan yang luas, tidak sekedar menyemprot tanpa tanggung jawab. Apabila urutan langkah ini dijalankan maka pengendalian hama akan terlaksana secara konsepsional sesuai dengan program integrated pest management. Masalah hama di lingkungan peternakan dan permukiman sesungguhnya merupakan hasil rekayasa manusia pemukimnya sendiri, dengan menyediakan tempattempat untuk perkembang-biakan, mencari makan dan untuk berisitirahat dan berlindung. Beberapa jenis serangga tertentu seperti lalat dan kecoa telah mengadaptasikan diri dengan kehidupan hean ternak dan manusia di lingkungan permukimannya. Oleh karena itu, cara pengendalian hama peternakan dan permukiman yang paling tepat adalah menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungannya, agar tidak dapat digunakan sebagai tempat berkembang biak, tempat mencari makan atau tempat berlindung dan bersembunyi. Ketika populasi hama sudah mencapai tingkat mengganggu, merugikan atau bahkan membahayakan terhadap ternak dan orang yang tinggal di sekitarnya, maka perlu ditindak dengan menggunakan pestisida tapi dengan penuh kehati-hatian.

untuk menghilangkan serangga pengganggu di kandang ternak digunakan